Secara umum standar mutu dan harga produk sarang burung walet ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut: bentuk sarang, kebersihan sarang dan bulu, kadar air, warna, ketebalan dan ukuran sarang.
Banyaknya faktor yang selama ini digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kualitas sarang burung walet mengakibatkan terjadinya keanekaragaman tingkat mutu dan kualitas pada komoditi jenis ini. dengan adanya tingkat kualitas ini, mengakibatkan pula terjadinya tingkat penilaian harga yang cukup besar bagi setiap kilogram produk sarang burung walet yang dijual oleh peternak walet di berbagai daerah. Kenyataan di pasaran menunjukkan, bahwa perbandingan harga sarang dapat berkisar antara satu untuk sarang berkualitas rendah dan tujuh kali lipat harganya bagi sarang berkualitas tinggi. Dengan kata lain semakin rendah kualitas sarang walet yang dijual, maka semakin rendah pula kemampuan tawar (bargaining power) peternak walet dalam melakukan transaksi dengan pedagang.
Selama ini yang terjadi pada usaha sarang burung walet di berbagai daerah adalah bahwa para peternak walet kurang mampu meraih nilai tambah tertinggi dari produk sarang burung yang dihasilkannya, semua ini berkaitan dengan tingkat performansi (penampilan) sarang burung walet yang dihasilkan tersebut kurang mampu memenuhi syarat-syarat kualitas tertinggi.
Namun karena pola panen sarang burung walet yang dipakai oleh kebanyakan peternak adalah " Pola Panen Tetasan", maka sarangnya menjadi tercemar baik oleh bulu maupun kotoran yang terdiri dari debu, bekas hama pengganggu dan lain sebagainya. Hal ini karena sarang walet tersebut sebelum dipanen, telah digunakan oleh burung walet itu untuk mengerami dan menetaskan telurnya serta mengasuh anak-anaknya. Sehingga akibatnya sarang walet itu mengalami perubahan warna (tidak putih bersih lagi) karena dipenuhi oleh bulu dan kotoran dari walet itu sendiri.
Pola panen ini secara umum diterapkan oleh para peternak walet di daerah dengan tujuan untuk mengembangkan populasi burung walet sebanyak-banyaknya sebelum nantinya digunakan pola panen lainnya. Namun konsekuensi dari pola panen seperti ini adalah kualitas sarangnya menjadi rendah, yang berarti pula harganya pun menjadi berkurang banyak.
Dari beberapa uraian tersebut di atas, dapat disebutkan beberapa masalah yang berkaitan dengan kualitas dan harga komoditas sarang burung walet di berbagai daearah di indonesia sebagai berikut:

    *
      Sarang burung walet di Kabupaten daerah pada umumnya tercemar dan dipenuhi kotoran karena dihasilkan dari "Pola panen tetasan". Tercemarnya sarang ini karena sarang tersebut telah digunakan oleh burung walet untuk mengerami dan menetaskan anak-anaknya, sehingga sarang tetasan dipenuhi oleh kotoran anakan walet, juga dipenuhi pula oleh bekas-bekas kotoran dan hama pengganggu, seperti kecoa, kutu busuk atau air kencing kelelawar, sehingga warnanya tidak putih lagi. Pola panen tetasan ini terpaksa harus dilakukan oleh peternak walet di Kabupaten Jember dengan tujuan agar burung walet mempunyai kesempatan cukup untuk beregenerasi dan meningkatkan populasi.
    *
      Banyaknya bulu yang melekat pada sarang burung walet hasil dari para peternak walet yang meskipun berbentuk besar dan berserat baik, tetapi masih dihargai rendah di pasaran karena dianggap kurang baik (mengingat bulunya sulit hilang). Walaupun sebenarnya produk sarang walet itu mempunyai potensi besar untuk mendapatkan harga lebih tinggi apabila diproses terlebih dahulu sebelum dijual.
    *
      Berubahnya warna sarang walet bila disimpan lama serta mudah terserang jamur, Sehingga kualitasnya dapat berkurang. Hal ini karena sarang walet tersebut sudah mengalami pencemaran sejak diambil dari asalnya, Sehingga dalam tempat penyimpanan, sarang itu mengalami proses perubahan warna karena sudah mengandung spora jamur sejak dipetik dari rumah walet.
Sarang burung walet umumnya mudah didapatkan di pasar atau toko obat di pecinan. Biasanya dijual dalam kemasan atau kiloan. Di restoran sarang burung walet biasanya disajikan dalam bentuk sup atau manisan sebagai makanan penutup. Yan Wo begitu namanya dilafalkan dalam bahasa Mandarin, sudah selama berabad-abad dijadikan makanan kaum kelas atas. Kandungan gizinya yang tinggi membuatnya dipercaya memiliki khasiat sebagai aphrodisiac yang di masa tertentu hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan di Tiongkok Kuno. Banyak sinshe dan ahli pengobatan China tradisional yang mencampurkan sarang burung walet ke dalam tonik penguat. Belakangan sup sarang burung walet dikemas dan diproduksi secara modern sebagai salah satu tonik penambah energi. Sayang harganya sangatlah mahal sehingga walau jaman telah modern dan kaum bangsawan tak lagi memonopoli segala segi di muka bumi ini, sarang burung walet masih tak terjangkau oleh semua orang. 
Jika ingin mencoba sendiri khasiatnya dirumah, buatlah sup sarang burung walet dengan bahan dasar sarang burung walet yang telah dibersihkan lalu dimasak dalam kaldu ayam. Cukup tambahkan bumbu seperti lada hitam, bawang putih, dan jahe. Jika ingin khasiatnya lebih bertambah, bisa tambahkan ginseng atau akar teratai yang juga berkhasiat sebagai pembangkit gairah.Anda juga bisa menambahkan sarang walet yang telah dicuci bersih ke dalam agar-agar supaya lebih yang lezat dan berkhasiat. Selamat mencoba!!
Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki satu jenis burung yang unik,yaitu burung walet ( Collocia Fushipaga). Burung berbulu coklat ini, hanya hidup di daerah tropis. Jenis burung ini hidup berkoloni dan memanfaatkan gua-gua untuk berkembang biak. Belakangan, manusia membudidayakannya dengan membuat gedung walet. Walet memilih gua karena kondisi gua yang sejuk, lembab dan gelap. Walet merasa aman dan nyaman, tidur dan bersarang di langit-langit gua yang tinggi. Salah satu keunikan burung walet adalah, untuk berkembang biak, walet   membuat sarang dengan air liurnya. Sarangnya berwarna putih mengkilat dengan ukuran sekitar 12 cm dengan berat sarang sekitar 10 gram. Bentuk sarang seperti mangkok dibelah dua, menempel di dinding atau langit-langit gua. Walet bertelur 2 butir dan berbiak 3 sampai 4 kali dalam setahun. Setiap masa berbiak walet akan mengeluarkan air liurnya untuk memperbaiki atau menebalkan sarangnya agar lebih kuat. Jika sarang walet tersebut terlepas. atau jatuh (atau dipanen), maka walet akan membuat sarang baru yang memakan waktu sekitar 2 bulan. Makanan walet adalah serangga kecil yang beterbangan di areal persawahan, perkebunan, rawa-rawa dll.Walet memakan hama padi seperti wereng. Maka sebenarnya walet juga sahabat petani.

Air liur walet atau lazim disebut sarang walet, sudah diketahui memiliki khasiat yang luar biasa untuk kesehatan. Rahasia tersebut sudah diyakini sejak ratusan tahun yang lalu oleh para kaisar di China. Pada waktu itu, kaisar China memperoleh sarang walet dari Malaysia dan Indonesia. Di China sendiri tidak ditemukan  burung walet berkembang biak. Ini  karena iklimnya yang berbeda dengan  iklim Asia Tenggara yang tropis.  Maka, di China sarang walet dikenal sebagai makanan istimewa. Istimewa karena selain sebagai barang langka, sarang walet juga  diyakini bisa membuat awat muda, menyembuhkan segala macam penyakit dan memperpanjang usia. Maka, harganyapun menjadi mahal. Saat itu sarang walet masih sebagai barang super istimewa. Hanya para raja atau bangsawan yang sanggup menikmatinya.Raja, dan kaum bangsawan, umumnya ingin sehat, awat muda, dan panjang usia.  Sejumlah gua di Malaysia dan Indonesia yang dihuni walet menjadi incaran pedagang China. Mereka membeli sarang walet, lalu membawanya ke China secara rutin. Sampai saat ini, masyarakat China adalah penikmat sarang walet dari Asia tenggara.

Sekarang ini, walet tidak hanya menghuni gua. Karena bernilai potensi ekonomi tinggi,  banyak masyarakat Indonesia, yang membangun gedung untuk membudidayakan jenis burung berliur mahal ini. Maka, jika kita berkeliling di seluruh daerah di Indonesia, selalu akan kita jumpai, gedung-gedung sebagai tempat membudidayakan burung walet. Fenomena tersebut juga terlihat di Malaysia, Thailand, Viertnam, Philipina. Sampai saat ini Indonesia pemasok terbesar kebutuhan sarang walet ke China, sekitar 80 %, Disusul Malaysia dan Thailand.  Semuanya di ekspor ke China dan Hongkong. Saat ini harga sarang walet di pasaran mencapai Rp 13.jt / kg.

Ada 3 hal yang harus di perhatikan agar budidaya walet mencapai keberhasilan, yaitu pertama, oleh karena jenis burung ini  hidup secara berkoloni, maka untuk membangun gedung walet harus dipilih lokasi yang banyak terdapat populasi walet. Misalnya di daerah yang banyak makanan, seperti areal perkebunan, persawahan, atau hutan. Secara sederhana  saya jelaskan, setiap makhluk hidup punya kecenderungan akan bertempat tinggal yang dekat dengan sumber makanan.  Jika di areal persawahan tersebut banyak walet mencari makan, maka di lokasi tersebut sangat cocok dibangun gedung walet. Andaikata burung walet itu sudah bertempat tinggal di gedung lain, namun lokasinya teramat jauh, maka, walet akan memilih gedung yang lebih dekat dengan tempat burung kecil ini mencari makan. Untuk itu, pilihkan lokasi yang tepat, yaitu lokasi yang banyak burung waletnya. Jika anda ingin membangun gedung di daerah yang sudah terdapat beberapa gedung walet, harus di pelajari apakah daerah tersebut sudah ketat persaingannya. Jika belum ketat, silahkan anda bangun gedung walet di lokasi tersebut.

Kedua, membangun gedung walet harus benar. Yaitu di dalam gedung harus tercipta suasanan yang mirip gua. Gua adalah habitat asal burung walet. Iklim mikro di dalam gua, suhu sejuk sekitar 26 C, dan kelembapan 80 % - 95 %. dan kondisi cahaya yang remang dan gelap. Tirulah kondisi gua tersebut untuk diterapkan di gedung walet anda.

Ketiga, untuk mempercepat walet tertarik dan cepat menghuni gedung baru, gunakan alat pemangggil yaitu berupa rekaman/ CD suara walet. Walet akan datang ke sumber suara tersebut. Memanggil walet dengan suara rekaman, adalah hal mutlak agar budidaya walet cepat berhasil. Sekarang ini sudah banyak di produksi aneka sound sistem audio walet.

Prospek bisnis budidaya walet ke depan masih sangat bagus. Kebutuhan sarang walet di China sampai saat ini masih selalu kurang. Padahal, puluhan ton sarang walet di ekspor ke China tiap tahun. Belum lagi, pasokan sarang walet dari Malaysia, Thailand. Namun kebutuhan konsumsi sarang walet makin bertambah. Ini disebabkan, diantaranya jumlah populasi masyarakat China juga terus bertambah. Didukung oleh semakin tingginya pendapatan perkapita penduduk  akibat pertumbuhan ekonomi China yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sarang walet sebagai makanan kesehatan dikonsumsi baik oleh ibu hamil, balita dan lanjut usia. Sarang walet juga sebagai bahan penyembuh penyakit kanker, liver dan penyakit berat lainnya. Komoditas ini, terbukti bertahan sejak ratusan tahun yang lalu hingga sekarang ini. Maka, prospek bisnis budidaya walet ke depan, masih sangat prospek, karena selalu dibutuhkan oleh khususnya masyarakat China. Sekarang ini, oleh penduduk  China, sarang walet dianggap sebagai konsumsi pokok.

Pemasaran sarang walet sampai saat ini sangatlah mudah. Peternak walet, tidak perlu mencari pembeli. Namun sebaliknya, pembelilah yang mencari bahkan mengejar pemilik gedung walet. Dalam trading budidaya walet, secara sederhana saya gambarkan ada  : Pemilik sarang walet - pembeli/ pengepul kecil - pembeli/ pengepul besar- eksportir. Pengepul kecil akan masuk ke berbagai daerah untuk membeli sarang walet dari pemilik sarang. Kemudian, pengepul kecil ini akan menjual ke pengepul besar. Lantas, pengepul besar akan menjual ke ekportir. Persaingan tersebut sangat ketat, sehingga kadang pengepul kecil sudah capek-capek datang ke pelosok, tidak memperoleh sarang walet, karena sudah terbeli oleh pengepul lain. Di sini yang diuntungkan tentu pemilik sarang. Karena harga sepenuhnya ditentukan oleh pasar. Karena persaingan yang sangat ketat dan untuk menambah permodalan, adakalanya, pengepul kecil menjalin kerja sama dengan pengepul besar. Atau, agar memperoleh sarang walet dalam jumlah besar dan   cepat, eksportir menurunkan tim pembelian ke pelosok daerah. Tujuannya tentu memotong rantai pemasaran, sehingga harga belinya ke pemilik sarang  lebih kompetitif.  Hingga saat ini, pemilik sarang walet tidak kesulitan menjual hasil panen sarang waletnya. Pendek kata, tak perlu ke luar rumah untuk menjual sarang walet. Cukup angkat telepon, pembeli sarang segera datang.

Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam budidaya walet, yaitu problem yang berhubungan dengan budidaya walet, yaitu problem internal, dan problem yang berkaitan dengan lingkungan, atau disebut problem eksternal.

Problem internal, misalnya, bagaimana agar budidaya burung walet tersebut sukses tanpa ada gangguan. Gangguan disini bisa berupa masuknya predator ke dalam gedung, seperti tikus, tokek, burung hantu. Adanya predator tersebut di dalam gedung walet sangat merugikan, karena burung walet tidak akan kerasan menempatinya, walet merasa terancam jiwanya, dan akan pindah ke gedung lain.  Problem internal lain, misalnya, bagaimana meningkatkan kualitas sarang walet sehingga menjadi putih bersih, agar berharga mahal. Maka, kondisi kebersihan gedung harus dijaga. Gedung yang kotor akan mengakibatkan sarang walet berwarna kuning/ kusam. Harganya relatif murah. Ini disebabkan banyaknya gas amoniak di dalam gedung walet, akibat menumpuknya kotoran walet. maka kotoran walet harus rutin di bersihkan, agar sarang menjadi putih dan berharga mahal.

Problem ekternal, yaitu yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu, dalam gedung walet jangan ada genangan air. Sebab akan berpotensi sebagai sarang nyamuk demam berdarah. Banyak kasus munculnya protes masayarakat karena diduga gedung walet sebagai sumber berbiaknya nyamuk demam berdarah. Jika terdapat kolam air dalam gedung walet harus diwaspadai jangan sampai nyamuk bersarang di dalamnya. Cara yang lazim yaitu dengan memelihara ikan di kolam itu, atau menabur serbuk abate agar nyamuk tidak berbiak di kolam tersebut.
Problem lain, kadang muncul protes karena warga sekitar bising akibat suara rekaman walet yang sangat keras. Ini sangat menganggu lingkungan sekitar. Padahal, untuk memanggil burung walet datang ke gedung, tak perlu volume suara sound walet tersebut keras. Suara yang keras, justru membuat walet takut dan terbang menghindar, atau hanya berputar di sekitar lubang masuk. Volume cukup sedang saja. Juga agar tetangga sekitar tidak terganggu.
BENTUK SARANG WALET
  • Mangkok  - Sarang utuh tanpa retak/patah sedikitpun
  • Oval   - Sarang berbentuk oval
  • Sudut  - Sarang ini berbentuk sudut (biasanya bertempat di pojok-pojok ruangan)
  • Patahan  - Sarang yg patah
  • Ancuran  - Tidak berbentuk atau hancur



JENIS SARANG SRITI

Menurut bahannya :
  • Cemara
  • Tapas
  • Rumput

Menurut tempat tinggalnya :
  • Rumput laut
  • Goa

1.      Jual-beli sarang burung Walet dan sarang burung Sriti.
Kami melayani jual-beli sarang walet dan sriti ,Kami juga menyediakan kebutuhan-kebutuhan seperti: Telur walet,Parfum walet,Obat pembasmi hama yang mengganggu perkembangan burung walet maupun sriti dan kebutuhan-kebutuhan yang lainnya.


Untuk informasi lebih lengkap,anda bisa menghubungi kami di Email : http://b.parte@ymail.com

  1. Merawat Anjing


Memiliki anjing bagi beberapa orang sangatlah menarik. Karena bagi para pecinta anjing seperti saya, anjing bukanlah semata-mata hewan peliharaan namun juga merupakan bagian dari keluarga.

Namun apakah seindah dan semudah itu memiliki seekor anjing? Sudah barang tentu tidak. Ya, memiliki dan memelihara seekor anjing tidaklah mudah. Terutama dalam hal perawatannya. Apalagi dengan kondisi kita yang berada di Indonesia, yang dimana sebagian besar wilayahnya merupakan daerah tropis yang cenderung panas, memelihara anjing tentu lebih memerlukan perhatian yang serba ekstra. Belum lagi bagi mereka para pecinta jenis anjing yang berbulu panjang. Wow... pada saat musim panas, siap-siap saja untuk menghadapi badai bulu (doggie hair storm).

Eiiittt, tapi tenang dulu.. Untuk menghadapi semua itu berikut saya akan membagikan sedikit tips dari pengalaman dan pelajaran yang saya peroleh baik dari beberapa buku tentang perawatan anjing maupun internet.

Pertama yang perlu kita sadari adalah apa dan darimana asal anjing kita. Maksud saya disini adalah, sebelum memulai perawatan kenali dulu anjing peliharaan kita. Terutama bagi penggemar anjing ras, karena banyak dari jenis anjing ras yang berasal dari daerah atau negara yang memiliki iklim jauh lebih dingin daripada Indonesia. Jika anjing yang kita miliki berasal dari daerah yang beriklim dingin, maka kita harus siap dengan perawatan yang super ekstra.

Selain mengerti tentang silsilah anjing, kita pun harus memahami tentang kondisi fisik anjing, apakah dia jenis anjing berbadan besar, sedang atau jenis anjing berbadan kecil (Toys). Disamping itu, pemahaman tentang kondisi bulu juga sangat diperlukan. Sudah tentu kita harus memberikan perhatian lebih pada jenis anjing berbulu panjang.

Setelah kita memahami jenis dan silsilah anjing, maka yang berikutnya adalah metode perawatan tubuh anjing. Untuk itu silahkan simak beberapa langkah berikut.

1. Biasakan mengawali hari dengan membersihkan bagian wajah anjing mulai dari mata, telinga, hidung dan mulut. Sebaiknya menggunakan sejenis kain lembut yang telah dibasahi dengan air.

2. Anjing pada dasarnya senang dengan air, namun memandikan anjing terlalu sering dapat membawa dampak yang kurang baik bagi perawatan bulu anjing, terutama yang berambut panjang. Disarankan untuk memandikan anjing 1-2 kali seminggu pada kondisi normal. Setelah dimandikan, usahakan agar bulu anjing benar-benar dalam keadaan kering.

3. Rajinlah untuk memotong kuku anjing yang sudah panjang. Namun perlu diingat, jangan sampai kita memotong pembuluh darah kuku anjing pada bagian yang tampak lebih terang.

4. Upayakan untuk selalu membersihkan bulu anjing dari kotoran yang menempel dengan cara menyisir atau menyikat.

5. Sesekali waktu periksalah gigi anjing dan bersihkan dengan menggunakan sikat gigi.

6. Berikan obat cacing, dan vaksinasi sesuai dengan umur anjing.

Yang berikut yang juga tidak kalah pentingnya adalah kita harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal anjing. Karena jika kurang kita perhatikan kebersihannya, hal ini akan berdampak buruk bukan hanya bagi anjing kesayangan kita, namun juga bisa berakibat fatal bagi kesehatan kita sendiri. Dan yang terakhir, rajin-rajinlah memeriksakan anjing kesayangan kita ke dokter hewan.

Hal ini bukanlah sesuatu yang bersifat mutlak dan memaksa, namun hanyalah sedikit dari pengalaman saya dan beberapa ilmu yang saya dapat dari internet, maupun buku-buku perawatan anjing, yang ingin dibagikan kepada sesama pecinta anjing dimanapun berada.

       2. Merawat Kucing



  • Makanan yang diberikan adalah pakan khusus kucing yang sudah direkomendasikan mempunyai gizi lengkap sehingga kondisi kesehatannya terjamin.
  • Takaran pemberian makanan disesuaikan kebutuhan kucing diusahakan sekali makan akan habis sehingga pakan yang diberikan selalu berganti (kondisinya dalam keadaan baru).
  • Hindari obesitas (kegemukan) dengan cara takaran makan pas dengan kebutuhannya.
  • Pilih makanan kering karena praktis dan butiran butiran keringnya membantu membersihkan gigi kucing
  • Jika kucing sudah terbiasa mengkonsumsi makanan basah, usahakan 1 x pemberian pakan pas takaran dan sisa yang masih ada di kaleng disimpan di lemari es dan saat memberikan makan lagi dihangatkan atau dikeluarkan sebentar dari lemari es sehingga makanan kembali seperti kondisi semula.
  • Tempat pakan kucing harus selalu bersih, sisa makanan (terutama basah) langsung dibuang dan berikan makanan pada jam-jam tertentu untuk membiasakan kucing mengetahui jadwal makannya dan apabila kucing tidak ditempatkan didalam kandang berikan makan di sudut/tempat tertentu (jangan dipindah-pindah) untuk membiasakan kucing mengetahui secara otomatis tempat makanannya diletakkan.
  • Sediakan cukup air minum (air masak/aqua) dikandang atau ditempat lainnya (bisa di dekat tempat makannya), meskipun kucing sedikit minum akan tetapi tetap memerlukan persediaan minum.
  • Berikan tempat tidur yang nyaman, apabila memungkinkan yang terbuat dari rotan (bahan luarnya) sehingga dapat digunakan untuk mengasah kuku (untuk menghindari menggaruk sofa atau perabotan rumah tangga lainnya)
  • Kotak kotoran harus di isi cat litter (pasir kucing) yang banyak dijual di pet shop/super market gunakan yang mempunyai daya serap tinggi sehingga dapat menyerap kencing dengan cepat. Segera buang kotoran kucing (BAB) sesegera mungkin dan ganti pasir kucing yang sudah berisi kencing 2 x sehari (pagi, sore).
  • Mandikan kucing paling sedikit 3 x dalam 1 bulan atau dapat juga 1 minggu sekali dengan menggunakan shampoo kucing yang ber Ph rendah dan lakukanlah penyisiran bulu setiap hari agar bulu yang rontok tidak akan terjilat yang menyebabkan kucing akan muntah karena tertelan bulu atau jika tidak bulu2 kucing yang tertelan akan mengganggu sistem pencernaannya.
  • Lakukan vaksinasi sesuai umur dan kebutuhan juga periksakan kesehatan kucing secara rutin ke dokter hewan terdekat.
  • Segera periksakan ke dokter hewan apabila kucing memperlihatkan tanda2 awal terserang sakit, seperti : tidak mempunyai nafsu makan/nafsu makan berkurang, pilek/keluar ingus, BAB lembek/tidak normal.
Nah,bagi anda yang mengginginkan perawatan hewan peliharaan anda,anda bisa mengunjungi kami di : BELE PET'S Shop yang beralamat di: Jl.Hayam Wuruk no. 34B. Bandar Lampung, Lampung
Mencegah burung hantu masuk gedung walet PDF Print E-mail
Burung hantu masuk gedung walet sudah banyak terjadi. Ini bukan saja menjadi problem peternak walet di Indonesia. Tapi kasus serupa juga banyak terjadi di Malaysia. Banyak cara sudah ditempuh. Misalnya di bibir pintu dipasang kawat yang sudah di aliri arus listrik. Ada juga yang pada bibir pintu dipasang jarum tajam atau paku. Ada juga yang memasang lampu sorot dengan watt yahg besar. Sebagian orang pada tengah lubang pintu waletnya   di pasang teralis besi. Tapi semua cara itu ternyata sia-sia. Burung hantu tetap enjoy masuk gedung.

Pada gedung yang lain membuat  pintu walet sempit sekitar  15 cm. Tujuannya agar burung hantu, dan juga maling tak gampang menerobos masuk. Ternyata, biarpun pintu sudah dibuat sempit, tetap saja burung pemangsa daging ini  bisa masuk ke dalam gedung. Segala cara yang dilakukan  tak membuahkan hasil positif. Burung hantu tetap datang dan masuk gedung walet saat kita tidur. Penjaga gedung sudah dibekali senapan angin untuk menembak jika burung hantu datang. Tapi karena bukan penembak jitu, maka biarpun habis 2 kotak peluru, burung hantu tak pernah kena. Pemilik gedung walet benar-benar dibuat pusing dan kuatir populasi waletnya habis karena ulah burung hantu ini. Adakah acara efektif untuk mencegah masuknya burung hantu?

Kasus burung hantu masuk gedung walet sudah sering terjadi. Kadang kehadirannya tanpa kita sadari. Pemilik gedung yang jarang mengontrol gedung waletnya, menjadi terkejut ketika dia menjumpai gedungnya ternyata juga menjadi tempat berkembang biak burung hantu. Saat saya memberi konsultasi di gedung bapak Fuad, Gombong, Jawa Tengah, saya mendapati 6 butir telur burung hantu di sudut kamar. Gedung tua yang tak terurus itu, terletak dekat kantor pos Gombong. Sudah lama Fuad tidak masuk ke dalam gedung. Mungkin karena hanya terdapat sarang burung seriti yang nilai ekonomisnya tak seberapa. Jadi, gedung yang tak terurus itu akhirnya dimanfaatkan burung hantu untuk berbiak. Kejadian serupa sering dialami member saya di berbagai daerah.

Burung hantu adalah hewan pemakan daging. Dia tidur siang hari, dan mencari makan di malam hari. Pukul 19.00 wib dia mulai keluar dari sarangnya dan pulang jam 04.00 pagi. Areal persawahan dan  perkebunan menjadi tempat berburunya. Sasaran mangsanya kadang tikus, ular atau katak. Keberadaan burung hantu sangat membantu para petani. Sebab hama tikus dapat terkurangi karena terdapatnya pemangsa ini. Maka oleh Departemen Pertanian, khususnya di Jawa Tengah, keberadaan  burung hantu justru penting. Secara periodik, pihak Departemen Pertanian justru membeli burung hantu, yang harga sepasangnya sekitar Rp 500.000,- Kemudian, burung hantu di lepas ke alam bebas. Ini dimaksudkan, agar burung predator ini berkembang biak, dan secara alami memangsa  tikus.

Jika burung hantu sebagai sahabat petani, maka bagi peternak walet justru menjadi musuh. Sebab jika mangsa burung hantu seperti ular, tikus dan katak mulai langka, maka  burung hantu akan memangsa burung kecil, termasuk burung walet. Saat saya membantu Bp Chandra, yang gedung waletnya berlokasi di Kadipaten Kab. Majalengka (Jawa Barat), saya mendapati banyak bulu walet berserakan di lantai. Saya curiga pasti ada predator dalam gedung walet  ini. Saya periksa di lantai. Mata saya curiga pada benda aneh dan ringan. Dalam kotoran itu berisi patahan tulang kecil dan bulu-bulu. Ternyata  itu kotoran burung hantu yang bentuknya bulat lonjong seukuran ibu jari kaki orang dewasa. 

Dugaan saya burung hantu ini sudah agak lama memanfaatkan gedung walet Bp, Chandra sebagai rumahnya.  Tiap hari burung berbulu putih dengan totol-totol coklat ini bertengger di roving room. Di roving room ini ada besi stek tiang, yang secara strategis justru di manfaatkan burung berparuh tajam ini untuk menghadang dan menyergap walet yang masuk ke gedung di petang hari. Ini terlihat dari kotoran burung hantu di lantai yang sudah menumpuk bercampur dengan bulu-bulu walet yang lumayan banyak.

Ada cara praktis agar burung hantu tak berani masuk gedung. Cara ini sudah di praktekkan oleh banyak member saya dan hasilnya sangat efektif. Yaitu, pada pintu masuk burung,  pasanglah lampu dengan kekuatan cukup 10 watt saja. Posisi lampu di atas pintu masuk sekitar 50 cm dari bibir pintu. Lampu mulai nyala jam 7 malam dan  mati jam 5 pagi. Dengan cara sederhana ini dijamin burung hantu tak berani datang apalagi masuk gedung. Biarpun pintu anda lebar,  burung hantu takut cahaya terang. Pemasangan lampu di atas pintu ini terbukti sangat efektif. Sedangkan lampu sorot ternyata,  burung hantu tetap berani bertengger di bibir pintu.

Saat saya ke Jebus-Bangka, saya melihat hampir rata-rata pemilik gedung walet melakukan teknik buka tutup pintu walet secara manual. Caranya, di bagian luar pintu – di atas bibir lubang, sekitar 50 cm, dipasang rel sepanjang 2 x ukuran panjang pintu walet. Jika pintu tersebut panjang 1 meter, maka rel ( seperti rel gorden) sepanjang 2 meter. Daun pintu lebih lebar dari pada lubang pintunya. Pada sisi kanan kiri di pasang tali hingga ke bawah. Jika pagi hari, jam 5 pagi atau sebelum walet keluar gedung, penjaga gedung akan menarik tali tersebut ke samping. Maka daun pintu bergeser ke samping, dan lubang pintu walet terbuka. Jika malam hari sekitar jam 8, penjaga akan menarik tali ke sisi yang berlawanan, sehingga daun pintu bergeser menutup lubang masuk. Daun pintu terbuat dari alumunium, agar ringan. Dengan cara begini, gedung aman dari burung hantu.

Beberapa member saya, menggunakan pintu otomatik, yang bergerak naik turun secara elektrik dan diatur dengan timer. Jika pagi jam 4.30, pintu terbuka secara otomatis, dan di malam hari, pintu menutup secara otomatis pula. Pada bagian tengah daun pintu yang terbuat dari plat baja itu,  sengaja ada lubang darurat dengan ukuran 15 cm x 50 cm. Ini untuk antisipasi jika timer rusak sehingga pintu tak mau terbuka pada pagi hari. Karena ada lubang emergency, maka biarpun pintu masih tertutup, karena ada lubang darurat, walet tetap bisa keluar gedung. Daun pintu terbuat dari plat tebal, ini juga untuk antisipasi agar tidak ada maling yang masuk melalui lubang burung.
Diberdayakan oleh Blogger.


Video

Popular Posts